Pengoperasian Palu DTH yang Benar: 9 Langkah Utama untuk Menggandakan Efisiensi dan Mengurangi Keausan

07-08-2025

Palu Down-The-Hole (DTH), juga dikenal sebagai palu pneumatik atau palu pneumatik down-the-hole, adalah alat bor perkusi yang ditenagai oleh udara bertekanan. Alat ini memanfaatkan energi dari udara bertekanan untuk menghasilkan beban impak berkelanjutan untuk memecah batu, sementara udara juga berfungsi sebagai media untuk membersihkan lubang. Pengoperasian palu DTH yang benar sangat penting untuk meningkatkan efisiensi kerja dan meminimalkan keausan peralatan. Panduan berikut merinci prosedur pengoperasian yang tepat.

dth hammer

1. Pastikan Tekanan Udara Operasional Cukup

Mengoperasikan palu DTH di bawah tekanan udara yang ditentukan akan mengurangi energi dan frekuensi impaknya secara signifikan. Hal ini tidak hanya akan gagal memecah batu secara efektif, tetapi juga mencegah pembuangan potongan batu dari lubang tepat waktu. Akibatnya, kecepatan pengeboran akan menurun, keausan mata bor akan meningkat, dan biaya pengeboran akan meningkat secara substansial. Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengoperasikan palu di bawah tekanan kerja yang diperlukan.

2. Pilih Kecepatan Rotasi yang Wajar

Pemilihan kecepatan putaran rangkaian bor harus didasarkan pada jenis batuan yang akan dibor. Untuk batuan dengan kemampuan pengeboran yang baik, kecepatan putaran yang lebih tinggi sebaiknya dipilih untuk meningkatkan jarak antar titik impak yang berurutan. Sebaliknya, untuk batuan dengan kemampuan pengeboran yang buruk, kecepatan putaran yang lebih rendah direkomendasikan.

3. Pertahankan Tekanan Aksial yang Sesuai

Tekanan aksial (atau gaya umpan) yang diberikan pada palu DTH harus cukup untuk mencegahnya memantul selama operasi. Tekanan aksial yang berlebihan saat mengebor batuan keras dapat membebani mekanisme rotasi, yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada rotator dan batang bor, sekaligus mempercepat keausan alat. Pada batuan yang lebih lunak dan lebih mudah dibor, tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan bor bergerak terlalu cepat, yang mengakibatkan insiden macet.

4. Pastikan Pelumasan yang Andal

Setelah menyelesaikan setiap lubang, palu DTH harus dibongkar, dibersihkan, dan dilumasi dengan oli hidrolik atau oli mesin dalam jumlah yang tepat setelah dipasang kembali. Pemilihan oli pelumas harus disesuaikan dengan musim: gunakan oli mesin No. 20 di musim panas dan oli mesin No. 5-10 atau oli spindel No. 5 di musim dingin.

5. Jaga Jalur Udara Tetap Bersih dan Tidak Terhalang

Sebelum memasang palu ke rig pengeboran, lubang di bagian belakang (sub atas) harus ditutup sementara untuk mencegah masuknya serpihan asing. Sebelum menghubungkan batang bor ke palu, bagian dalam batang harus dibersihkan secara menyeluruh dengan menyemprotkan udara bertekanan ke dalamnya.

6. Melarang Keras Rotasi Terbalik dari Tali Bor

Batang bor dan palu DTH dihubungkan dengan sambungan berulir. Rotasi terbalik dapat menyebabkan komponen-komponen ini terlepas, yang mengakibatkan kecelakaan di mana palu dan mata bor jatuh ke dalam lubang. Oleh karena itu, rotasi terbalik rangkaian bor sangat dilarang selama pengoperasian dan juga harus dihindari untuk bagian rangkaian di dalam lubang selama pelepasan batang.

7. Jangan Hentikan Pasokan Udara Terlebih Dahulu Saat Menghentikan Pengeboran

Setelah mencapai kedalaman target dan berhenti mengebor, jangan langsung mematikan pasokan udara ke palu. Penghentian aliran udara secara tiba-tiba dapat menyebabkan serpihan batu yang belum dibersihkan dari lubang jatuh kembali ke dasar, mengubur mata bor, dan menyebabkannya macet. Prosedur yang benar adalah mengangkat palu sedikit dari dasar lubang untuk menghentikan impak, lalu terus meniupkan udara dengan kuat untuk membersihkan lubang hingga tidak ada lagi serpihan batu atau debu batu yang keluar dari kerah. Baru setelah itu, pasokan udara harus dihentikan, putaran dihentikan, dan rangkaian bor diturunkan.

8. Kontrol Pasokan Air dengan Benar untuk Pengeboran Basah

Saat melakukan operasi pengeboran basah, jumlah air yang dimasukkan ke dalam palu harus dikontrol dengan cermat. Volume ideal adalah volume yang mampu menekan debu batuan kering tanpa menciptakan lumpur kental yang dapat menghambat pembilasan.

9. Perhatikan Perubahan Diameter Saat Mengganti Mata Bor

Jika mata bor aus sebelum lubang selesai, jangan menggantinya dengan mata bor baru untuk menyelesaikan lubang yang sama. Diameter mata bor baru akan lebih besar daripada lubang yang dibor oleh mata bor yang aus, yang dapat dengan mudah menyebabkan mata bor baru macet.

down the hole

Dapatkan harga terbaru? Kami akan merespons sesegera mungkin (dalam 12 jam)

Rahasia pribadi