Metode pengoperasian palu bawah lubang (DTH) untuk pengeboran impak putar
Metode pengeboran impak-putar memasang palu bawah-lubang (DTH) di antara ujung bawah rangkaian bor yang berputar dan rakitan inti/bor sehingga pulsa impak, beban mata bor aksial, dan torsi rangkaian bor bekerja pada mata bor secara bersamaan, yang memungkinkan pengeboran dan pengambilan inti. Metode ini berasal dari Eropa pada awal abad ke-19. Tiongkok memulai penelitian pada tahun 1958 dan pengembangannya dipercepat pada tahun 1970-an. Keunggulan utamanya adalah laju pengeboran yang jauh lebih tinggi pada batuan keras, laju per putaran yang lebih panjang, defleksi lubang yang berkurang, dan biaya pengeboran yang jauh lebih rendah. Pengeboran impak-putar dilakukan dengan dua jenis palu: palu bertenaga fluida yang digerakkan oleh fluida pengeboran (DTH bertenaga lumpur atau hidrolik) dan palu bertenaga udara yang digerakkan oleh udara terkompresi (DTH pneumatik). Berikut ini berfokus pada metode impak-putar bertenaga lumpur (hidrolik).

Sistem pengeboran putar impak bertenaga lumpur Dalam sistem bertenaga lumpur, pompa lumpur mengirimkan fluida pengeboran melalui rangkaian bor ke palu, menggerakkan palu hidrolik yang memberikan impak ke tabung inti bagian dalam dan mata bor; rangkaian bor diputar dan diberi beban oleh rig untuk menyediakan torsi dan beban aksial. Metode ini dapat dikombinasikan dengan alat coring wireline, dalam hal ini disebut coring putar DTH bertenaga lumpur wireline. Sebelum pengeboran dimulai, palu bertenaga lumpur dan tabung inti bagian dalam (digantung oleh kepala pengambilan wireline) diturunkan ke dalam laras inti dari permukaan; fluida pengeboran kemudian dipompa ke dalam rangkaian bor untuk menggerakkan palu untuk pengeboran dan pengambilan inti. Di akhir proses, kabel baja halus dan alat pengambilan, yang dioperasikan oleh winch khusus, digunakan untuk menarik palu dan tabung inti bagian dalam kembali ke permukaan.
Jenis-jenis palu bertenaga lumpur dan pemilihan mata bor Palu bertenaga lumpur (hidrolik) merupakan alat utama untuk pengeboran impak-putar. Berdasarkan prinsip kerjanya, palu ini diklasifikasikan menjadi tiga jenis: kerja maju, kerja ganda, dan kerja mundur. Berdasarkan frekuensi impak, palu ini terbagi menjadi dua kategori: palu frekuensi tinggi (di atas 40 Hz), yang dapat digunakan dengan mata bor intan dan terutama mengandalkan rotasi dengan impak sebagai mekanisme pemutusan tambahan (sering disebut pengeboran impak putar bertenaga lumpur); dan palu frekuensi rendah (di bawah 40 Hz), biasanya dipasangkan dengan mata bor paduan keras atau karbida, yang terutama mengandalkan impak dengan rotasi sebagai tindakan tambahan (umumnya disebut pengeboran impak putar bertenaga lumpur).




