Analisis Penyebab Kerusakan Alat Bor Batuan

09-10-2025

Peralatan pengeboran batu merupakan barang habis pakai rutin dalam semua jenis operasi pengeboran. Selama bertahun-tahun digunakan, peralatan ini menyumbang sebagian besar biaya pengeboran, sehingga patut mendapat perhatian penuh. Untuk memaksimalkan hasil dengan biaya minimum, pembelajaran berkelanjutan dan rangkuman pengalaman sangatlah penting.

Rock drilling tools

Masa pakai alat bor bergantung pada kualitas intrinsiknya dan penggunaan yang benar dan terstandar. Operator yang terampil dan cermat dapat menghemat biaya bahan habis pakai yang substansial untuk rig—sehingga mesin yang baik sekalipun membutuhkan perawatan dan penanganan yang tepat agar dapat bekerja secara optimal.

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum kerusakan alat pengeboran:

  1. Ketidaksejajaran rakitan alat. Ketidaksejajaran antara ujung shank, selongsong kopling, dan batang bor menyebabkan deformasi tekukan pada rakitan. Deformasi tersebut menciptakan tegangan yang menyebabkan ketidaksesuaian pada sambungan dan kelonggaran pada titik sambungan.

  2. Tekanan umpan (penetrasi) tidak cocok

  • Tekanan umpan yang terlalu rendah mengurangi laju penetrasi dan dapat menyebabkan kelonggaran pada rakitan, kehilangan energi pada rangkaian pahat, dan tegangan lokal yang tinggi yang menyebabkan pemisahan seketika pada permukaan kontak. Tanda-tanda tekanan umpan yang tidak memadai antara lain pahat menjadi terlalu panas, bunyi klik pada sambungan, keausan ulir yang tidak normal akibat terlalu panas, dan terbentuknya lubang erosi.

  • Tekanan umpan yang terlalu tinggi mengurangi kecepatan putaran mata bor, meningkatkan risiko mata bor tersangkut, dan meningkatkan tegangan tekuk pada batang bor.

  1. Tekanan impak (perkusi) Penyesuaian tekanan impak yang tidak tepat secara langsung memengaruhi kecepatan putar, efisiensi pengeboran (efisiensi gerak maju putar), dan masa pakai alat.

  2. Kecepatan putar Kecepatan putar harus sesuai dengan diameter mata bor dan frekuensi impak alat. Untuk mata bor yang lebih besar, putaran yang lebih rendah diperlukan. Kecepatan putar yang terlalu tinggi dapat merusak gigi tepi mata bor.

  3. Tekanan putar (torsi/retensi aksial). Tekanan putar yang tepat sangat penting: membantu mencegah macetnya rangkaian bor dan merupakan prasyarat untuk mempertahankan kecepatan putar yang dibutuhkan. Mengontrol tekanan putar adalah kunci untuk menjaga kekencangan rakitan alat; kekencangan yang tidak memadai sering kali menyebabkan sambungan terlalu panas, permukaan ulir mengelupas, keausan ulir prematur, dan bahkan patahnya ulir.

  4. Penggunaan yang tidak tepat. Menggunakan rakitan alat yang aus atau bekas bersama-sama dengan alat baru memperpendek umur alat secara keseluruhan. Ketidaksejajaran saat membuat sambungan, kotoran atau pasir pada ulir, dan kegagalan mengoleskan pelumas pada sambungan ulir juga merusak rangkaian bor. "Air-hammering" (beroperasi tanpa mata bor terpasang) adalah salah satu praktik yang paling merusak dan harus dihindari.

Penutup: Pengeboran adalah pekerjaan yang menuntut dan kompleks. Memperpanjang umur alat bor membutuhkan kerja sama yang terkoordinasi antara pemasok material, produsen, dan pengguna; hal ini tidak dapat dicapai hanya dengan upaya terpisah. Persaingan dalam industri ini mendorong vitalitas dan kemajuan, tetapi kolaborasi antar-sesama juga diperlukan untuk memajukan bidang ini.

drilling tool

Dapatkan harga terbaru? Kami akan merespons sesegera mungkin (dalam 12 jam)

Rahasia pribadi